Ustadz HA Hawasyi Isa L.c

Nama lengkap pimpinan Majelis JIM Basmol ini ialah Ahmad Hawasyi Bin M Isa Bin Abdul Ghoni. Beliau merupakan putra dari pasangan dari H Muhammad Isa dan Hj Mardiyah.

Masa kanak-kanaknya dihabiskan di tanah kelahirannya, Kampung Basmol Kembangan Utara Jakarta Barat. Begitu juga ketika dirinya menempuh pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Ia lulus di MI Hidayatul Istiqomah Basmol pada 1996 silam, lalu dilanjutkan ke MTs dan MA Al Hidayah Basmol yang ditamatkan pada 2002. Lingkungan Pondok Pesantren Al Hidayah Basmol turut menghiasi aktivitas Hawasyi muda, sehingga dirinya turut terlibat aktif dalam kegiatan pengajian.

Sejumlah pengajian yang di bawah bimbingan KH Abdurrahman Abdul Ghoni, KH A Syarifuddin Abdul Ghoni, KH Hasyim Mas’ud, KH Alawi Zen, KH Ishak Saleh, KH Mawardi Syatiri, Ustadz H Lukman Hakim Isa, KH Zawawi Mas’ud, KH Niswan Toyyib, serta para ustadz lainnya di lingkung Basmol turut diikuti oleh pria yang kini menjabat sebagai Kepala MA Al Hidayah Basmol tersebut.

Selepas tamat di jenjang MA, ia pun sempat melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun, masa perkuliahan tersebut hanya berlangsung tiga semester. Sebab, dirinya memutuskan untuk turut dengan sejumlah rekan-rekannya yang hendak menempuh pendidikan agama Islam di Makkah Al Mukarromah, Arab Saudi.

Sejatinya, mondok alias mukim di Tanah Arab merupakan cita-cita Ustadz Hawasyi sejak belia. Tepatnya, ketika masih kanak-kanak ia menyaksikan langsung guru mengajinya yakni KH Hisyam Al Burhany Hasyim yang terpaksa meninggalkannya demi menuntut ilmu ke Ar Rusaifah, Pondok Pesantren Pimpinan Abuya Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki di Makkah Al Mukarromah.

Saat itu juga, ia pun segera menceritakan hasratnya untuk bermukim ke kota kelahiran Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam ke ayahanda tercinta. Lantaran usianya yang masih kanak-kanak, H Muhammad Isa tak bisa mengizinkannya.

“Entar dah, kalau lu udah gede ya,” kenang Ustadz Hawasyi menirukan suara sang ayah.

Singkat cerita, di saat usianya mencapai 19 tahun, tawaran untuk bermukim di Arab Saudi pun akhirnya datang. Tanpa pikir panjang, meskipun harus melepaskan kegiatan kuliahnya di UIN Jakarta, Ustadz Hawasyi menerima ajakan untuk menuntut ilmu di negara kawasan Timur Tengah tersebut.

Di sana beliau turut berguru dengan sejumlah ulama besar semisal Abuya Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki, serta Abuya Sayyid Ahmad Bin Muhammad Al Maliki. Ustadz Hawasyi juga turut bertemu sekaligus kembali berguru ke KH Hisyam yang kebetulan masih bermukim di Arab Saudi.

Berlanjut ke Al Ahqaff University

Sekitar tujuh tahun beliau habiskan waktu untuk menuntut ilmu di Tanah Suci,  Ustadz Hawasyi akhirnya kembali ke Tanah Air. Tapi, hasratnya untuk menuntut ilmu di Tanah Arab rupanya belum sirna.

Kendati telah berada di Jakarta, ia pun tetap berupaya mencari peluang untuk kembali melanjutkan pendidikan di Timur Tengah. Dan akhirnya, ibarat gayung bersambut.

Ustadz Hawasyi mengikuti tes seleksi untuk masuk Al Ahqaff University, Hadromaut Yaman. Alhamdulillah,  ia pun diterima untuk kuliah di kampus yang dipimpin oleh Abuya Prof Al Habib Abdullah bin Muhammad Baharun.  Dirinya berangkat ke kota para wali tersenbut pada 2010 silam.

Setelah menyelesaikan masa kuliah, Ustadz Hawasyi kembali ke Tanah Air pada 2015. Tak berselang lama, ia bermusyawarah dengan para sahabatnya, sehingga memutuskan membuat Majelis dengan usulan nama Majelis JIM Basmol. 

 

 

× Hubungi Kami